Bisnis Coffee Shop yang Sangat Menjanjikan di Era Gen Z Sekarang

Tren minum kopi sudah berubah jauh. Dulu kopi hanya diseduh untuk dinikmati di rumah atau warung kecil. Sekarang, ngopi sudah jadi gaya hidup—terutama bagi Gen Z. Generasi ini sangat akrab dengan tren, estetika, dan tempat-tempat cozy untuk nongkrong atau kerja sambil menikmati secangkir kopi.
Lalu, apa yang membuat bisnis coffee shop begitu potensial? Dan bagaimana kamu bisa memulai bisnis ini dengan strategi yang tepat di tengah persaingan yang makin ketat? Yuk, bahas tuntas dari peluang sampai praktiknya!
Kenapa Bisnis Coffee Shop Semakin Diminati Gen Z?
1. Gaya Hidup dan Self-Expression
Gen Z punya kebiasaan nongkrong di tempat yang aesthetic. Coffee shop bukan sekadar tempat minum kopi, tapi juga jadi ruang berekspresi dan tempat “healing”. Banyak dari mereka memilih cafe yang Instagramable sebagai spot favorit buat foto, konten, atau bahkan tempat kerja remote.
2. Budaya Produktivitas dan Kreativitas
Dengan meningkatnya tren remote working dan freelance, coffee shop jadi tempat kerja kedua. Suasana santai dan aroma kopi ternyata memicu kreativitas. Gen Z suka work-from-cafe (WFC), nugas, bahkan diskusi komunitas kecil.
3. Kopi Jadi Tren Sosial
Bukan sekadar minuman, kopi sekarang juga bagian dari identitas sosial. Ada kebanggaan tersendiri saat bisa mencoba “single origin” atau minuman kopi baru dengan latte art yang menarik. Di sinilah peluang bisnis coffee shop terbuka lebar.
Modal dan Perencanaan Awal yang Harus Disiapkan
1. Riset Pasar dan Target Gen Z
Langkah pertama yang penting adalah kenali siapa target kamu. Gen Z punya preferensi unik: mereka lebih peduli pada experience, desain interior, harga terjangkau, dan menu kreatif. Jadi jangan asal buka coffee shop tanpa tahu apa yang mereka suka.
2. Lokasi Strategis = Peluang Emas
Pilih lokasi dekat kampus, coworking space, atau kawasan produktif. Lokasi menentukan segalanya. Akses mudah dan suasana nyaman jadi kunci agar mereka betah nongkrong lama.
3. Modal Usaha dan Manajemen Operasional
Modal awal bisa bervariasi tergantung konsep—mulai dari Rp50 juta untuk konsep kecil, hingga ratusan juta jika ingin buka cabang besar. Yang penting, perhitungkan biaya sewa, alat kopi, stok bahan, gaji karyawan, dan marketing digital.
Strategi Marketing yang Cocok untuk Gen Z
1. Branding Estetik dan Konsisten
Desain logo, interior, sampai kemasan harus punya identitas yang khas. Gen Z suka visual yang clean, modern, dan unik. Mereka mudah tertarik dengan tampilan yang “kekinian”.
2. Optimalkan Media Sosial
Gunakan Instagram, TikTok, dan Google Maps dengan konten yang engaging. Cobalah konten behind-the-scene, promo, testimoni pelanggan, atau reels lucu. UGC (user generated content) seperti repost story dari pengunjung juga sangat efektif.
3. Kolaborasi dan Komunitas
Buka peluang kolaborasi dengan influencer, komunitas musik, seni, atau literasi. Misalnya, adakan event live acoustic, pameran seni kecil, atau kelas ngopi. Gen Z sangat mendukung brand yang punya value dan komunitas.
Menu Unik dan Pengalaman yang Membekas
1. Menu Kopi dengan Twist Lokal
Tawarkan kopi susu gula aren, es kopi klepon, atau varian lokal dengan branding yang menarik. Kombinasi menu yang tidak biasa bisa memikat mereka untuk datang kembali.
2. Non-Coffee Alternatif
Pastikan kamu juga punya menu seperti teh herbal, mocktail, atau makanan ringan vegetarian. Gen Z punya preferensi yang makin beragam, termasuk yang tidak minum kopi.
3. Suasana & Pelayanan yang “Relatable”
Barista ramah, pelayanan cepat, tempat cozy, dan free Wi-Fi adalah poin penting. Gen Z suka tempat yang “nyambung” dengan gaya mereka. Jangan ragu beri sentuhan humor dan keakraban dalam interaksi sehari-hari.